Sejarah Terjadinya ISU (FITNAH) Dewan Jendral, Dokumen Gilchrist
Sejarah Terjadinya ISU (FITNAH) "Dewan Jendral"("Dokumen Gilchrist") - Ok di sini saya akan menulis tentang sejarah masa silam, yang mana ini terjadi di Negara Indonesia pada tahun 1965 tepatnya 26 Mei 1965. Dan inilah kisah nyata yang sangat memilukan bagi kita semua berawal dari Isu (Fitnah)
."Dewan Jendral" berasal dari "Dokumen Gilchrist". (Gilchrist adalah Duta besar Inggris di Jakarta) adalah document yang seolah-olah menyebutkan adanya "Dewan Jendaral"di lingkungan Angkatan Darabt, yang bertugas menilai kebijaksanaan politik Presiden Soekarno. Dokumen tersebut menimbulkan asosiasi pula bahwa Dewan Jendral mempunyai hubungan kerja sama dengan CIA sebab di dalamnya tertulis kalimat "our local armi friend".
tersebut diterima oleh Dr. Soebandrio pada tanggal 15 Mei 1965 melalui pos Jakarta berupa sebuah konsep surat ketika tanpa ada tanda tangan atau farap si pembuat yang tertulis di situ, Gilchrist. Dalam surat pengantarnya dituliskan bahwa apa yang disebut surat Gilchristn itu diperoleh dari rumah peristirahatan William (Bill) Palmer di puncak sewaktu diadakan pengobrak-abrikan oleh masa atas rumah tersebut.
Pada tanggal 26 Mei 1965 Dr. Sobandrio membawa konsep surat "Gilchrist" serta beberapa salinannya ke Istana Merdeka dan melaporkannya kepada President Soekarno.Segera setelah membaca surat tersebut. President Soekarna memerintahkan pemanggilan para Panglima Angkatan ke Istana Negara. Dalam pertemuan tersebut, menanggapai pertanyaan Presiden Soekarno, Men/Pangad Letnan Jendral A. Yani menerangkan bahwa dalam Angkatan Darat tidak ada Dewan Jendral yang bertugas menilai kebijakan politik Presiden; yang ada adalah Dewan jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Angkatan Darat, yang bertugas memberikan saran atau pendapat kepada Men/Pangad tentang Jabatan dan Kepangkatan Perwira Tinggi Angkatan Darat.
Dalam pidatonya pada resepsi hari ulang tahun ke-45 PKI, Dr. soebandrio menyatakan bahwa "Dokumen Imperial/CIA telah jatuh ke tangan kita dan sekarang berada di tangan PBR (Pemimpin Besar Revolusi)". Oleh D.r Soebandrio salinan "konsep surat Gilchrist" itu kemudian dibagi-bagikan di luar negri, antara lain kepada delagasi-delegasi yang akan hadir dalam KAA II di Aljazair, sedangkan di dalam negri salinan surat tersebut disebarluaskan oleh BPI (Badan Pusat Intelijen).
Sementara itu, hari ulang tahun PKI dirayakan secara besar-besaran dengan puncaknya pada rapat raksasa di Gelora Senayan pada tanggal 25 Mei 1965. Peringatan secara besar-besaran ini merupakan suatu pameran kekuatan dan dilakukan di tengah suasana politik yang hangat dan makin meningkat kegiatannya "ofensif revolusioner" dari PKI dan ormas-ormasnya.
Nah itulah artikel sekelumit tentang "Sejarah Terjadinya ISU (FITNAH) "Dewan Jendral"("Dokumen Gilchrist")". Mudah-mudahan hal ini tidak terjadi lagi di masa sekarang, kejadian ini biarlah menjadi sisi kelamnya negara kita Indonesia. Kita ambil sisi baiknya dan buang sisi buruknya dan marilah ambil kesimpulan dari semua ini, ayo kita songsong hari esok dengan penuh suka cita dengan tidak melupakan sejarah Negara Indonesia tercinta ini, marilah bersama-sama kita bergandeng tangan untuk membangun Negara kita dengan penuh semangat. Merdeka...NKRI wajib kita bela sampai titik darah penghabisan. Sekian mudah-mudahan ada manfaatnya dan akhir kata Wasalam.
."Dewan Jendral" berasal dari "Dokumen Gilchrist". (Gilchrist adalah Duta besar Inggris di Jakarta) adalah document yang seolah-olah menyebutkan adanya "Dewan Jendaral"di lingkungan Angkatan Darabt, yang bertugas menilai kebijaksanaan politik Presiden Soekarno. Dokumen tersebut menimbulkan asosiasi pula bahwa Dewan Jendral mempunyai hubungan kerja sama dengan CIA sebab di dalamnya tertulis kalimat "our local armi friend".
tersebut diterima oleh Dr. Soebandrio pada tanggal 15 Mei 1965 melalui pos Jakarta berupa sebuah konsep surat ketika tanpa ada tanda tangan atau farap si pembuat yang tertulis di situ, Gilchrist. Dalam surat pengantarnya dituliskan bahwa apa yang disebut surat Gilchristn itu diperoleh dari rumah peristirahatan William (Bill) Palmer di puncak sewaktu diadakan pengobrak-abrikan oleh masa atas rumah tersebut.
Pada tanggal 26 Mei 1965 Dr. Sobandrio membawa konsep surat "Gilchrist" serta beberapa salinannya ke Istana Merdeka dan melaporkannya kepada President Soekarno.Segera setelah membaca surat tersebut. President Soekarna memerintahkan pemanggilan para Panglima Angkatan ke Istana Negara. Dalam pertemuan tersebut, menanggapai pertanyaan Presiden Soekarno, Men/Pangad Letnan Jendral A. Yani menerangkan bahwa dalam Angkatan Darat tidak ada Dewan Jendral yang bertugas menilai kebijakan politik Presiden; yang ada adalah Dewan jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Angkatan Darat, yang bertugas memberikan saran atau pendapat kepada Men/Pangad tentang Jabatan dan Kepangkatan Perwira Tinggi Angkatan Darat.
Dalam pidatonya pada resepsi hari ulang tahun ke-45 PKI, Dr. soebandrio menyatakan bahwa "Dokumen Imperial/CIA telah jatuh ke tangan kita dan sekarang berada di tangan PBR (Pemimpin Besar Revolusi)". Oleh D.r Soebandrio salinan "konsep surat Gilchrist" itu kemudian dibagi-bagikan di luar negri, antara lain kepada delagasi-delegasi yang akan hadir dalam KAA II di Aljazair, sedangkan di dalam negri salinan surat tersebut disebarluaskan oleh BPI (Badan Pusat Intelijen).
Sementara itu, hari ulang tahun PKI dirayakan secara besar-besaran dengan puncaknya pada rapat raksasa di Gelora Senayan pada tanggal 25 Mei 1965. Peringatan secara besar-besaran ini merupakan suatu pameran kekuatan dan dilakukan di tengah suasana politik yang hangat dan makin meningkat kegiatannya "ofensif revolusioner" dari PKI dan ormas-ormasnya.
Nah itulah artikel sekelumit tentang "Sejarah Terjadinya ISU (FITNAH) "Dewan Jendral"("Dokumen Gilchrist")". Mudah-mudahan hal ini tidak terjadi lagi di masa sekarang, kejadian ini biarlah menjadi sisi kelamnya negara kita Indonesia. Kita ambil sisi baiknya dan buang sisi buruknya dan marilah ambil kesimpulan dari semua ini, ayo kita songsong hari esok dengan penuh suka cita dengan tidak melupakan sejarah Negara Indonesia tercinta ini, marilah bersama-sama kita bergandeng tangan untuk membangun Negara kita dengan penuh semangat. Merdeka...NKRI wajib kita bela sampai titik darah penghabisan. Sekian mudah-mudahan ada manfaatnya dan akhir kata Wasalam.
Sumber:Dokumentasi Buku ("30 Tahun Indonesia Merdeka").