Suka Duka Jadi Tukang Ojek
Suka Duka Jadi Tukang Ojek - seiring dengan jaman yang berjalan kendaraan bermotor semakin bertambah,baik roda dua ataupun roda empatnya.Sebagaimana telah kita ketahui bebrapa tahun kebelakang peningkatan pengangguran juga semakin meningkat akibat adanya pasar bebas.dampak dari pasar bebas tersebut membuat banyak para pekerja beralih pungsi menjadi tukang ojek,karena mereka tersingkir dengan adanya jaman yang semakin mudah,seperti mereka bekerja hanya dengan kontrak selama dua tahun.
Tidak pernah terpikirkan dibenak kita-kita bahwasanya mencari pekerjaan di era maju ini sangatlah susah,bahkan jadi tukang ojek sekalipun.kenapa tukang ojek menjadi ikut susah ya ?,pertama walupun pekerjaan ngojek hanya bermodalkan motor pribadi,namun di pangkalan ojek mereka harus mempunyai kartu keanggotaan sebagai kelompok pangkalan tempat mereka mangkal,sedangkan unruk mendapatkannya tidak cukup hanya dengan uang sepuluh atau dua puluh ribu rupiah,nah dari mana mereka mendapatkan uang tersebut?,pasti mengeluarkan uang juga bukan,belum cicilan untuk motornya,ditambah juga diwajibkan mempunyai surat keterangan ijin mengemudi atau SIM.
Memang betul karena pengalaman ini pernah saya alami,jadi saya lebih tahu seluk beluk sebagai tukang ojek.Apalgi kalau kalu di tambah dengan urusan untuk menghidupi keluarga.wah sebenarnya repot,namun yah apalah daya mencari kerja susahnya minta ampun.pengalaman saya ini [pernah saya rasakan antara tahun 2001 sampai dengan 2005,lumayan lama juga.Kalau mengenang masa-masa jadi tukang ojek kayaknya sedih banget,masih terbayang susahnya hidup,coba bayangkan pagi-pagi manasin motor,berangkat mencari penumpang di jalanan atau menunggunya dipangkalan belum sarapan uang belum dapat waduhhh,namun walaupun susah saya jalani saja karena memang nggak ada lagi yang bisa dilakukan.
Yah mungkin itulah nasib apabila menjadi seorang yang bodoh dan tidak mengeyam pendidikan tinggi,namun saya masih bersyukur,masih banyak yang lebih kurang beruntung dari diri saya,mereka lebih susah bahkan tidurpun hanya dengan menggelar koran di bawah jembatan.
Nah itulah cerita saya sewaktu menjadi tukang ojek di kampung saya,namun seiring dengan tahun berjalan dan setelah saya berhenti meniti karir sebagai tukang ojek ternyata malah lebih banyak lagi orang yang berfropesi sebagai tukang ojek
Coba sobat lihat potonya sewaktu saya jalan dan melihat pangkalan ojek di pasar yang pernah saya pakai bareng teman-teman.
Coba sobat lihat Poto paling atas,itu tempat pangkalan saya dulu,dulu hanya ada beberapa saja tukang ojek,nah sekarang hampir ratusan,bahkan motornyapun sudah bagus-bagus.Tempatnya di depan pasan pinggir alun-alun kota .Tapi kebanyakan mereka mendapatkan motor hanya dengan kredit dan mencicilnya ke dealer atau sorum motor.Nah itulah sedikit tentang cerita tukang ojek,yang mana saya juga pernah menjadi tukang ojek.sekian dan terima kasih.